Sebelum aku lahir
kedunia, aku diperlihatkan gambaran dunia disurga oleh tuhan. Aku mengamati
setiap pergerakan di dunia. Aku melihat manusia dan aku menyukainya sebelum aku
lahir. Aku menyayanginya semenjak itu, lalu aku berkata pada tuhan:
“ Tuhanku, aku menyukai manusia dan
menyayanginya. Aku ingin lahir di dunia sebagai sesuatu yang berguna untuk
kelangsungan hidup manusia agar meraka dapat hidup dengan nyaman”.
Tuhan mengabulkan doaku dan dijadikannya aku
sebuah benih pohon. Aku tak mengeluh dan protes saat Tuhan menjadikanku sebuah
benih yang pergerakannya hanya dapat dipengaruhi angin dan membutuhkan bantuan
dari mahluk mahluk lain disekitarnya. Aku tak mengeluh saat Tuhan menjadikanku
benih pohon dan ditempatkannya aku di hutan yang jarang sekali dikunjungi
manusia. Aku tak mengeluh akan hal itu. Aku iklas untuk hal itu asalkan aku
selalu dapat membantu manusia-manusia itu.
………………
Setiap hari aku
berhati-hati menjaga semua asupan dalam tubuhku agar aku dapat tumbuh dengan
sehat dan menghasilkan banyak oksigen untuk manusia yang aku sayangi. Tahun
demi tahun telah berlalu dan aku tumbuh semakin besar.
Aku sekarang telah menjadi sebuah pohon dewasa
yang kokoh. Walaupun aku tak pernah bisa beranjak pergi kemanapun semenjak aku
lahir didunia ini tapi aku sangat bahagia karena selama hidupku ini setiap hari
aku selalu memberikan apa yang manusia butuhkan. Aku menyukai manusia dan aku
ingin dia selalu baik-baik saja hidup dengan tentram dan damai dalam dunianya..
Aku
sekarang telah menjadi sebuah pohon dewasa yang kokoh, bahkan sekarang bukan
hanya memberikan manusia oksigen saja, tapi aku dijadikan tempat tinggal oleh
beberapa mahluk kecil. Aku sungguh menikmati hidupmu menjadi sebuah pohon..
………………………………..
Pagi ini cuaca tampak
cerah, angin hilir mudik berlarian mengelilingi burung dan seranga lainnya
berkumpul didekatku, mereka mendengarkan ceritaku akan dia yang aku cintai..
Dipenghujung ceritaku tiba-tiba aku mendengar suara
mesin yang meraung-raung, burung dan serangga lainnya bergetar ketakutan
mendengar suara itu…
“suara apa itu…” Tanya
sang burung
“ tenang bukan apa-apa” jawabku menenangkan..
Suara itu semakin mendekat …
Driiizzggggg driiizzzzggg..
Belum sempat aku menoleh kearah suara itu tiba-tiba ada
benda dingin yang terasa amat dingin menyentuh kulit ku, lambat namun pasti
benda dingin itu semakin menekan dengan kuat kedalam jaringan tubuhku membuat
setiap inci jaringan di tubuhku terluka.. darah mulai mengalir dari sela-sela
luka yang diakibatkan oleh benda nan dingin itu..
Burung-burung menangis melihat kejadian itu, dengan
sisa kekuatanku, aku melirik dari mana arah datangnya benda nan dingin itu.
Siapakah yang melakukannya? Aku melihatnya.. aku melihatnya dengan jelas sangat
teramat jelas bagiku sekalipun dalam keadaan setengah sadarnya aku…
Mengapa dia ? mengapa dia melakukan ini kepadaku..
mengapa dia ? dia orang yang selama ini
aku cintai yang kehidupannya selalu aku jaga. Dia yang teramat sangat aku
sayangi saat ini begitu tega menyakitiku seperti ini.. apakah dia akan
membunuhku ?
Benda itu semakin menyakitiku, semakin menusuk
semakin dalam .. kesadaranku samakin berkurang.. sungguh sekarang aku membenci
teramat membenci ia yang sangat aku cintai dulu…
Manusia bodoh… yaa.. aku sangat mencintai manusia
itu. Tapi ia terlalu atau mungkin sangat teramat bodoh. Semenjak aku terlahir
kedunia ini aku sudah mulai mencintai nya.. aku bekerja setiap hari untuk
kelangsungan hidupn ia yang aku cintai. Ku berikan oksigen untuknya agar masih
bisa bernafas dan melakukan pembakaran energy didalam tubuhnya agar dia masih
bisa melangsungkan hidupnya..
Tapi, manusia bodoh itu sekarang bermaksud
membunuhku. Dengan alasan apa dia ingin membunuhku. Tak cukupkah rasa sayang
dan cinta ku padanya selama ini…
“kayu ini cukup besar
diameternya.. haha kita bakal dapet uang banyak hari ini”
“apa uang ?” pikirku…
“mereka menyia-nyiakan rasa sayangku hanya
demi uang ?”
“dasar manusia-manusia
bodoh, meraka pikir uang bisa memberikan oksigen yang mereka hirup setiap saat”
dalam detik sekaratku aku masih mampu mencaci
pemikiran dangkal manusia tentang uang
Driiiizzzznggg
Benda dingin itu semakin menembus tubuhku, darahku
bercucuran aku merasaakan sakit yang teramat sakit. Sedikit demi sedikit rasa
sakit itu hilang dan kini beganti dengan rasa dingin yang teramat dingin, tubuhku menggigil aku tak bisa
merasakan apa apalagi..
………………………..
Sinar matahari membangunkanku, aku mengamati
sekeliling tubuhku berubah menjadi. Setelah menumbangkanku mereka pun membakar
sisa tubuhku. Pohon-pohon kecil menangis melihat keadaanku. Aku mati dibunuh
oleh manusia yang sangat aku sayangi..
Sekarang
aku sudah kembali berada di surga. Tuhan
memeluku dengan begitu erat. Betapa aku merindukan kenyamanan ini. Lalu tetiba
aku kepikiran akan manusia di bumi
“tuhan, apa yang akan
terjadi pada manusia itu jika aku sudah tak memberikan lagi oksigen kepada
mereka”
Tuhan menjawab sembari mengusap kepalaku:
“akan ada pohon lain yang tumbuh yang
mencintai manusia sebesar cintamu. Tapi akan ada juga manusia yang akan membuat
kerusakan. Jika mereka hancur itu bukan salahmu. Itu salah mereka karena
terlalu tamak dalam hal keduniaan”
Sebelum aku lahir
kedunia, aku diperlihatkan gambaran dunia disurga oleh tuhan. Aku mengamati
setiap pergerakan di dunia. Aku melihat manusia dan aku menyukainya sebelum aku
lahir. Aku menyayanginya semenjak itu, lalu aku berkata pada tuhan:
“ Tuhanku, aku menyukai manusia dan
menyayanginya. Aku ingin lahir di dunia sebagai sesuatu yang berguna untuk
kelangsungan hidup manusia agar meraka dapat hidup dengan nyaman”.
Tuhan mengabulkan doaku dan dijadikannya aku
sebuah benih pohon. Aku tak mengeluh dan protes saat Tuhan menjadikanku sebuah
benih yang pergerakannya hanya dapat dipengaruhi angin dan membutuhkan bantuan
dari mahluk mahluk lain disekitarnya. Aku tak mengeluh saat Tuhan menjadikanku
benih pohon dan ditempatkannya aku di hutan yang jarang sekali dikunjungi
manusia. Aku tak mengeluh akan hal itu. Aku iklas untuk hal itu asalkan aku
selalu dapat membantu manusia-manusia itu.
………………
Setiap hari aku
berhati-hati menjaga semua asupan dalam tubuhku agar aku dapat tumbuh dengan
sehat dan menghasilkan banyak oksigen untuk manusia yang aku sayangi. Tahun
demi tahun telah berlalu dan aku tumbuh semakin besar.
Aku sekarang telah menjadi sebuah pohon dewasa
yang kokoh. Walaupun aku tak pernah bisa beranjak pergi kemanapun semenjak aku
lahir didunia ini tapi aku sangat bahagia karena selama hidupku ini setiap hari
aku selalu memberikan apa yang manusia butuhkan. Aku menyukai manusia dan aku
ingin dia selalu baik-baik saja hidup dengan tentram dan damai dalam dunianya..
Aku
sekarang telah menjadi sebuah pohon dewasa yang kokoh, bahkan sekarang bukan
hanya memberikan manusia oksigen saja, tapi aku dijadikan tempat tinggal oleh
beberapa mahluk kecil. Aku sungguh menikmati hidupmu menjadi sebuah pohon..
………………………………..
Pagi ini cuaca tampak
cerah, angin hilir mudik berlarian mengelilingi burung dan seranga lainnya
berkumpul didekatku, mereka mendengarkan ceritaku akan dia yang aku cintai..
Dipenghujung ceritaku tiba-tiba aku mendengar suara
mesin yang meraung-raung, burung dan serangga lainnya bergetar ketakutan
mendengar suara itu…
“suara apa itu…” Tanya
sang burung
“ tenang bukan apa-apa” jawabku menenangkan..
Suara itu semakin mendekat …
Driiizzggggg driiizzzzggg..
Belum sempat aku menoleh kearah suara itu tiba-tiba ada
benda dingin yang terasa amat dingin menyentuh kulit ku, lambat namun pasti
benda dingin itu semakin menekan dengan kuat kedalam jaringan tubuhku membuat
setiap inci jaringan di tubuhku terluka.. darah mulai mengalir dari sela-sela
luka yang diakibatkan oleh benda nan dingin itu..
Burung-burung menangis melihat kejadian itu, dengan
sisa kekuatanku, aku melirik dari mana arah datangnya benda nan dingin itu.
Siapakah yang melakukannya? Aku melihatnya.. aku melihatnya dengan jelas sangat
teramat jelas bagiku sekalipun dalam keadaan setengah sadarnya aku…
Mengapa dia ? mengapa dia melakukan ini kepadaku..
mengapa dia ? dia orang yang selama ini
aku cintai yang kehidupannya selalu aku jaga. Dia yang teramat sangat aku
sayangi saat ini begitu tega menyakitiku seperti ini.. apakah dia akan
membunuhku ?
Benda itu semakin menyakitiku, semakin menusuk
semakin dalam .. kesadaranku samakin berkurang.. sungguh sekarang aku membenci
teramat membenci ia yang sangat aku cintai dulu…
Manusia bodoh… yaa.. aku sangat mencintai manusia
itu. Tapi ia terlalu atau mungkin sangat teramat bodoh. Semenjak aku terlahir
kedunia ini aku sudah mulai mencintai nya.. aku bekerja setiap hari untuk
kelangsungan hidupn ia yang aku cintai. Ku berikan oksigen untuknya agar masih
bisa bernafas dan melakukan pembakaran energy didalam tubuhnya agar dia masih
bisa melangsungkan hidupnya..
Tapi, manusia bodoh itu sekarang bermaksud
membunuhku. Dengan alasan apa dia ingin membunuhku. Tak cukupkah rasa sayang
dan cinta ku padanya selama ini…
“kayu ini cukup besar
diameternya.. haha kita bakal dapet uang banyak hari ini”
“apa uang ?” pikirku…
“mereka menyia-nyiakan rasa sayangku hanya
demi uang ?”
“dasar manusia-manusia
bodoh, meraka pikir uang bisa memberikan oksigen yang mereka hirup setiap saat”
dalam detik sekaratku aku masih mampu mencaci
pemikiran dangkal manusia tentang uang
Driiiizzzznggg
Benda dingin itu semakin menembus tubuhku, darahku
bercucuran aku merasaakan sakit yang teramat sakit. Sedikit demi sedikit rasa
sakit itu hilang dan kini beganti dengan rasa dingin yang teramat dingin, tubuhku menggigil aku tak bisa
merasakan apa apalagi..
………………………..
Sinar matahari membangunkanku, aku mengamati
sekeliling tubuhku berubah menjadi. Setelah menumbangkanku mereka pun membakar
sisa tubuhku. Pohon-pohon kecil menangis melihat keadaanku. Aku mati dibunuh
oleh manusia yang sangat aku sayangi..
Sekarang
aku sudah kembali berada di surga. Tuhan
memeluku dengan begitu erat. Betapa aku merindukan kenyamanan ini. Lalu tetiba
aku kepikiran akan manusia di bumi
“tuhan, apa yang akan
terjadi pada manusia itu jika aku sudah tak memberikan lagi oksigen kepada
mereka”
Tuhan menjawab sembari mengusap kepalaku:
“akan ada pohon lain yang tumbuh yang
mencintai manusia sebesar cintamu. Tapi akan ada juga manusia yang akan membuat
kerusakan. Jika mereka hancur itu bukan salahmu. Itu salah mereka karena
terlalu tamak dalam hal keduniaan”
Sebelum aku lahir
kedunia, aku diperlihatkan gambaran dunia disurga oleh tuhan. Aku mengamati
setiap pergerakan di dunia. Aku melihat manusia dan aku menyukainya sebelum aku
lahir. Aku menyayanginya semenjak itu, lalu aku berkata pada tuhan:
“ Tuhanku, aku menyukai manusia dan
menyayanginya. Aku ingin lahir di dunia sebagai sesuatu yang berguna untuk
kelangsungan hidup manusia agar meraka dapat hidup dengan nyaman”.
Tuhan mengabulkan doaku dan dijadikannya aku
sebuah benih pohon. Aku tak mengeluh dan protes saat Tuhan menjadikanku sebuah
benih yang pergerakannya hanya dapat dipengaruhi angin dan membutuhkan bantuan
dari mahluk mahluk lain disekitarnya. Aku tak mengeluh saat Tuhan menjadikanku
benih pohon dan ditempatkannya aku di hutan yang jarang sekali dikunjungi
manusia. Aku tak mengeluh akan hal itu. Aku iklas untuk hal itu asalkan aku
selalu dapat membantu manusia-manusia itu.
………………
Setiap hari aku
berhati-hati menjaga semua asupan dalam tubuhku agar aku dapat tumbuh dengan
sehat dan menghasilkan banyak oksigen untuk manusia yang aku sayangi. Tahun
demi tahun telah berlalu dan aku tumbuh semakin besar.
Aku sekarang telah menjadi sebuah pohon dewasa
yang kokoh. Walaupun aku tak pernah bisa beranjak pergi kemanapun semenjak aku
lahir didunia ini tapi aku sangat bahagia karena selama hidupku ini setiap hari
aku selalu memberikan apa yang manusia butuhkan. Aku menyukai manusia dan aku
ingin dia selalu baik-baik saja hidup dengan tentram dan damai dalam dunianya..
Aku
sekarang telah menjadi sebuah pohon dewasa yang kokoh, bahkan sekarang bukan
hanya memberikan manusia oksigen saja, tapi aku dijadikan tempat tinggal oleh
beberapa mahluk kecil. Aku sungguh menikmati hidupmu menjadi sebuah pohon..
………………………………..
Pagi ini cuaca tampak
cerah, angin hilir mudik berlarian mengelilingi burung dan seranga lainnya
berkumpul didekatku, mereka mendengarkan ceritaku akan dia yang aku cintai..
Dipenghujung ceritaku tiba-tiba aku mendengar suara
mesin yang meraung-raung, burung dan serangga lainnya bergetar ketakutan
mendengar suara itu…
“suara apa itu…” Tanya
sang burung
“ tenang bukan apa-apa” jawabku menenangkan..
Suara itu semakin mendekat …
Driiizzggggg driiizzzzggg..
Belum sempat aku menoleh kearah suara itu tiba-tiba ada
benda dingin yang terasa amat dingin menyentuh kulit ku, lambat namun pasti
benda dingin itu semakin menekan dengan kuat kedalam jaringan tubuhku membuat
setiap inci jaringan di tubuhku terluka.. darah mulai mengalir dari sela-sela
luka yang diakibatkan oleh benda nan dingin itu..
Burung-burung menangis melihat kejadian itu, dengan
sisa kekuatanku, aku melirik dari mana arah datangnya benda nan dingin itu.
Siapakah yang melakukannya? Aku melihatnya.. aku melihatnya dengan jelas sangat
teramat jelas bagiku sekalipun dalam keadaan setengah sadarnya aku…
Mengapa dia ? mengapa dia melakukan ini kepadaku..
mengapa dia ? dia orang yang selama ini
aku cintai yang kehidupannya selalu aku jaga. Dia yang teramat sangat aku
sayangi saat ini begitu tega menyakitiku seperti ini.. apakah dia akan
membunuhku ?
Benda itu semakin menyakitiku, semakin menusuk
semakin dalam .. kesadaranku samakin berkurang.. sungguh sekarang aku membenci
teramat membenci ia yang sangat aku cintai dulu…
Manusia bodoh… yaa.. aku sangat mencintai manusia
itu. Tapi ia terlalu atau mungkin sangat teramat bodoh. Semenjak aku terlahir
kedunia ini aku sudah mulai mencintai nya.. aku bekerja setiap hari untuk
kelangsungan hidupn ia yang aku cintai. Ku berikan oksigen untuknya agar masih
bisa bernafas dan melakukan pembakaran energy didalam tubuhnya agar dia masih
bisa melangsungkan hidupnya..
Tapi, manusia bodoh itu sekarang bermaksud
membunuhku. Dengan alasan apa dia ingin membunuhku. Tak cukupkah rasa sayang
dan cinta ku padanya selama ini…
“kayu ini cukup besar
diameternya.. haha kita bakal dapet uang banyak hari ini”
“apa uang ?” pikirku…
“mereka menyia-nyiakan rasa sayangku hanya
demi uang ?”
“dasar manusia-manusia
bodoh, meraka pikir uang bisa memberikan oksigen yang mereka hirup setiap saat”
dalam detik sekaratku aku masih mampu mencaci
pemikiran dangkal manusia tentang uang
Driiiizzzznggg
Benda dingin itu semakin menembus tubuhku, darahku
bercucuran aku merasaakan sakit yang teramat sakit. Sedikit demi sedikit rasa
sakit itu hilang dan kini beganti dengan rasa dingin yang teramat dingin, tubuhku menggigil aku tak bisa
merasakan apa apalagi..
………………………..
Sinar matahari membangunkanku, aku mengamati
sekeliling tubuhku berubah menjadi. Setelah menumbangkanku mereka pun membakar
sisa tubuhku. Pohon-pohon kecil menangis melihat keadaanku. Aku mati dibunuh
oleh manusia yang sangat aku sayangi..
Sekarang
aku sudah kembali berada di surga. Tuhan
memeluku dengan begitu erat. Betapa aku merindukan kenyamanan ini. Lalu tetiba
aku kepikiran akan manusia di bumi
“tuhan, apa yang akan
terjadi pada manusia itu jika aku sudah tak memberikan lagi oksigen kepada
mereka”
Tuhan menjawab sembari mengusap kepalaku:
“akan ada pohon lain yang tumbuh yang
mencintai manusia sebesar cintamu. Tapi akan ada juga manusia yang akan membuat
kerusakan. Jika mereka hancur itu bukan salahmu. Itu salah mereka karena
terlalu tamak dalam hal keduniaan”
Sebelum aku lahir
kedunia, aku diperlihatkan gambaran dunia disurga oleh tuhan. Aku mengamati
setiap pergerakan di dunia. Aku melihat manusia dan aku menyukainya sebelum aku
lahir. Aku menyayanginya semenjak itu, lalu aku berkata pada tuhan:
“ Tuhanku, aku menyukai manusia dan
menyayanginya. Aku ingin lahir di dunia sebagai sesuatu yang berguna untuk
kelangsungan hidup manusia agar meraka dapat hidup dengan nyaman”.
Tuhan mengabulkan doaku dan dijadikannya aku
sebuah benih pohon. Aku tak mengeluh dan protes saat Tuhan menjadikanku sebuah
benih yang pergerakannya hanya dapat dipengaruhi angin dan membutuhkan bantuan
dari mahluk mahluk lain disekitarnya. Aku tak mengeluh saat Tuhan menjadikanku
benih pohon dan ditempatkannya aku di hutan yang jarang sekali dikunjungi
manusia. Aku tak mengeluh akan hal itu. Aku iklas untuk hal itu asalkan aku
selalu dapat membantu manusia-manusia itu.
………………
Setiap hari aku
berhati-hati menjaga semua asupan dalam tubuhku agar aku dapat tumbuh dengan
sehat dan menghasilkan banyak oksigen untuk manusia yang aku sayangi. Tahun
demi tahun telah berlalu dan aku tumbuh semakin besar.
Aku sekarang telah menjadi sebuah pohon dewasa
yang kokoh. Walaupun aku tak pernah bisa beranjak pergi kemanapun semenjak aku
lahir didunia ini tapi aku sangat bahagia karena selama hidupku ini setiap hari
aku selalu memberikan apa yang manusia butuhkan. Aku menyukai manusia dan aku
ingin dia selalu baik-baik saja hidup dengan tentram dan damai dalam dunianya..
Aku
sekarang telah menjadi sebuah pohon dewasa yang kokoh, bahkan sekarang bukan
hanya memberikan manusia oksigen saja, tapi aku dijadikan tempat tinggal oleh
beberapa mahluk kecil. Aku sungguh menikmati hidupmu menjadi sebuah pohon..
………………………………..
Pagi ini cuaca tampak
cerah, angin hilir mudik berlarian mengelilingi burung dan seranga lainnya
berkumpul didekatku, mereka mendengarkan ceritaku akan dia yang aku cintai..
Dipenghujung ceritaku tiba-tiba aku mendengar suara
mesin yang meraung-raung, burung dan serangga lainnya bergetar ketakutan
mendengar suara itu…
“suara apa itu…” Tanya
sang burung
“ tenang bukan apa-apa” jawabku menenangkan..
Suara itu semakin mendekat …
Driiizzggggg driiizzzzggg..
Belum sempat aku menoleh kearah suara itu tiba-tiba ada
benda dingin yang terasa amat dingin menyentuh kulit ku, lambat namun pasti
benda dingin itu semakin menekan dengan kuat kedalam jaringan tubuhku membuat
setiap inci jaringan di tubuhku terluka.. darah mulai mengalir dari sela-sela
luka yang diakibatkan oleh benda nan dingin itu..
Burung-burung menangis melihat kejadian itu, dengan
sisa kekuatanku, aku melirik dari mana arah datangnya benda nan dingin itu.
Siapakah yang melakukannya? Aku melihatnya.. aku melihatnya dengan jelas sangat
teramat jelas bagiku sekalipun dalam keadaan setengah sadarnya aku…
Mengapa dia ? mengapa dia melakukan ini kepadaku..
mengapa dia ? dia orang yang selama ini
aku cintai yang kehidupannya selalu aku jaga. Dia yang teramat sangat aku
sayangi saat ini begitu tega menyakitiku seperti ini.. apakah dia akan
membunuhku ?
Benda itu semakin menyakitiku, semakin menusuk
semakin dalam .. kesadaranku samakin berkurang.. sungguh sekarang aku membenci
teramat membenci ia yang sangat aku cintai dulu…
Manusia bodoh… yaa.. aku sangat mencintai manusia
itu. Tapi ia terlalu atau mungkin sangat teramat bodoh. Semenjak aku terlahir
kedunia ini aku sudah mulai mencintai nya.. aku bekerja setiap hari untuk
kelangsungan hidupn ia yang aku cintai. Ku berikan oksigen untuknya agar masih
bisa bernafas dan melakukan pembakaran energy didalam tubuhnya agar dia masih
bisa melangsungkan hidupnya..
Tapi, manusia bodoh itu sekarang bermaksud
membunuhku. Dengan alasan apa dia ingin membunuhku. Tak cukupkah rasa sayang
dan cinta ku padanya selama ini…
“kayu ini cukup besar
diameternya.. haha kita bakal dapet uang banyak hari ini”
“apa uang ?” pikirku…
“mereka menyia-nyiakan rasa sayangku hanya
demi uang ?”
“dasar manusia-manusia
bodoh, meraka pikir uang bisa memberikan oksigen yang mereka hirup setiap saat”
dalam detik sekaratku aku masih mampu mencaci
pemikiran dangkal manusia tentang uang
Driiiizzzznggg
Benda dingin itu semakin menembus tubuhku, darahku
bercucuran aku merasaakan sakit yang teramat sakit. Sedikit demi sedikit rasa
sakit itu hilang dan kini beganti dengan rasa dingin yang teramat dingin, tubuhku menggigil aku tak bisa
merasakan apa apalagi..
………………………..
Sinar matahari membangunkanku, aku mengamati
sekeliling tubuhku berubah menjadi. Setelah menumbangkanku mereka pun membakar
sisa tubuhku. Pohon-pohon kecil menangis melihat keadaanku. Aku mati dibunuh
oleh manusia yang sangat aku sayangi..
Sekarang
aku sudah kembali berada di surga. Tuhan
memeluku dengan begitu erat. Betapa aku merindukan kenyamanan ini. Lalu tetiba
aku kepikiran akan manusia di bumi
“tuhan, apa yang akan
terjadi pada manusia itu jika aku sudah tak memberikan lagi oksigen kepada
mereka”
Tuhan menjawab sembari mengusap kepalaku:
“akan ada pohon lain yang tumbuh yang
mencintai manusia sebesar cintamu. Tapi akan ada juga manusia yang akan membuat
kerusakan. Jika mereka hancur itu bukan salahmu. Itu salah mereka karena
terlalu tamak dalam hal keduniaan”