Senin, 30 November 2015

Tips Menghindari Penyakit Hati



Assalamu’alaikum…
Teman-teman pernahkah kalian mendengar  soal penyakit hati ? penyakit hati disini yaitu bukan penyakit hati secara kesehatan atau seperti liver atau hepatitis. Tetapi penyakit hati yang gue bicarakan disini yaitu penyakit hati yang dapat merugikan kita dunia dan akhirat.. nauzubillah…
Teman-teman seperti yang telah kita ketahui bahwa hati adalah sumber dari segala perasaan baik, lalu apa jadinya jika hati kita yang merupakan segala sumber kebaikan itu telah menjadi hitam ( kotor ) karena penyakit hati ini.. sumber kebaikan itu akan hilang bukan ? eits!! Tapi jangan bersedih hati dulu gue disini memiliki beberapa tips untuk mencegah atau mengobati penyakit hati yang sangat merugikan kita..
Apa sajakah itu ? okee mari kita lihat dibawah ini…
Cekidoooooot!!!
.
.
.

1.       Iklas
Iklas yaitu menerima segala sesuatu dengan tidak diucapkan lagi baik itu sesuatu yang baik ataupun buruk. Iklas adalah melakukan hal positif ( bukan positif dalam arti kejelekan. Contoh positif dalam kejelekan adalah positif menggunakan narkoba ) tanpa haris di ingat lagi .

2.       Sabar
Banyak yang sering mendengar bahwa “sabar sebagian adalah dari iman” jadi Cuma sebagian karena yang sebagian lagi itu nyesek.. hehe engga deng, engga gitu. Sabar itu menerima segala sesuatu dan menahan segala hal yang membuat hati tidak enak ( kalo gaenak kasih kucing aja ). Pokonya sabar dapat menyebabkan kalian tetap calm and stay cool..

3.       Berbagilah
Berbagilah karena sebagian dari rezekimu adalah punya hak orang lain. Percaya atau engga saat kalian sudah berbagi akan ada kepuasan tersendiri dalam diri kalian. Gapercaya ? coba aja berbagi pulsa ke saya.. mueheheh

4.       Serahkan semuanya pada Allah..


Okee !! itu dia tips dari gue.. semoga bermanfaat buat teman-teman yak..
Oyaa!! Selain tips diatas gue juga punya rumus agar hati tetap tenang .. mau tau ? ( kasih tau ga yaa ? ) okee! Oke !! karena gue itu orangnya baik dan tidak sombong *aamiin* jadi bakal gue kasih .. rumusnya mudah koq, Cuma mengingat dan melupakan 2 hal.
1.       Lupakan kesalahan orang lain kepada kita, dan ingatlah kebaikan orang lain kepada kita.
2.       Lupakan kebaikan kita kepada orang lain, dan ingatlah kesalahan kita kepada orang lain.

Mudah bukan teman-teman? Bisa dicoba ?? bisa dong… kalian jangan ngaku ganteng atau cantik kalo belum lakuin hal yang diatas.
Segini dulu yaaa post dari gue .. semoga bermanfaat…
Bye bye dadah…
Wassalamu’alaikum….

Jumat, 20 November 2015

Teruntuk : Ayahku Tersayang



Teruntuk : Ayah…

Dear ayahku sayang…
Betapa banyak keringat yang telah kau cucurkan demi aku
Putrimu agar mendapatkan pendidikan yang cukup, penghidupan yang layak
Betapa tak lelahnya dirimu mengajarkan arti kehidupan ini padaku..
Dear ayahku tercinta…
Aku masih ingat pepatah hidupmu yang pernah kau ajarkan padaku dulu
“nak! Kamu harus bisa menggarudakan dirimu sendiri”
Saat itu aku masih belum menggerti arti dari kalimat itu..
Saat aku tela'ah arti dari perkataanmu ayah..
Betapa besar arti kalimat mu…
Dear ayahku terhebat…
Doakan putrimu yah!
Doa ayah yang selalu aku harapkan…
Tetaplah selalu jadi motivasiku..
Dear ayah!
Ingin aku katakan padamu ..
Betapa sayangnya aku padamu..
Betapa aku tak ingin melihatmu bersedih hati..
Dear ayah…
Hanya saat bersamamu aku bisa menjelma menjadi gadis kecil
Yang masih bermanja-manja
Dear ayah…
Jika boleh aku meminta..
Aku ingin tetap berada dalam pelukkanmu
Dalam m dekapanmu
Bermanja ria di sore hari…

Love you :*:*

    :: Puisi ini ku buat untuk ayahku tercinta.. ayah! Terimakasih telah menjaga dan mendidikku selama ini. Ayah adalah ayah terhebat bagiku.. you are a my hero. Love you more ayah!!

Joke a Sky



Sore ini hujan turun dengan derasnya…
Membasahi tanah tandus memberikan aroma khas tanah yang menyejukkan..
Memberikan senyuman pada sang  daun yang terlapisi debu..
Gemericik air seakan memanggil ..
Mengajak menari bersama jutaan hujan air yang jatuh
Membiarkan kakiku telanjang di air hujan yang berlumpur..
Crass! Crass!
Kilatan petir di langit
Seolah sedang mengabadikan gambarku yang sedang bercengkrama dengan air hujan dan lumpur…

Crass! Crass!
Kali ini aku kanget dengan kilatan petir yang kedua…
Aku berteriak…
Duarrrrr!
Langit tertawa melihat ku seperti orang bodoh…
Nampaknya sore ini langit sedang ingin bercanda denganku…
Aku tertawa…
Crass! Kembali langit mengabadikan ku yang tengah tertawa
Pun langit ikut tertawa kemudian…
Duarrrr!...


Rindu Dalam Secangkir Kopi



Rindu dalam secangkir kopi
Ada rindu dalam secangkir kopi. Kala senja turun menggenapi matahari yang tenggelam.. masih ingatkah kau mas?  saat sore itu ditemani secangkir kopi dilatar belakangi hujan gerimis kita duduk berdua di sudut kota.. saat itu kau menggantungkan banyak harapan kepadaku.. aku merasa menjadi wanita special.. tapi mengapa sekarang tidak sama lagi ? apa kau lupa mas ? saat kau bilang bahwa aku adalah mimpimu yang tercapai dan dengan mudahnya kau menggantikan ku. Aku sakit mas.. yaa sakit! Tapi sudahlah.. sungguh aku sudah mengiklaskan.. mengiklaskan kau pergi dengannya.. genggamlah tangannya erat mas.. agar kau tidak merasakan bagaimana rasanya ditinggalkan..
Secangkir kopi ini mengingatkan ku pada mu.. atau  terkadang kala aku berjumpa dengan senja dan hujan itu semua bisa mengingatkanku kembali padamu.. tapi aku sadar sekarang kau sudah jauh.. pergilah mas! Pergi untuk kebahagiaanmu.. biarkan rindu ini ku simpan dalam secangkir kopi yang kunikmati kala senja dalam balutan hujan….

Aku Melihat yang Tak Mereka Lihat



Aku melihat yang tak mereka lihat..

 Aku melihat yang tak mereka lihat..
Seorang nenek tua datang padaku menceritakan ketidakadilan yang didapatnya di negri ku yang tercinta ini…
Ia bercerita bahwa ia telah dihukum..
Dengan tuduhan pencurian..
Oleh seorang nyonya kaya..
Yang setiap harinya tak pernah merasakan kelaparan..
Lalu aku bertanya pada sang nenek ?
Hukuman apa yang nenek dapatkan..
Membayar denda sekian juta..
Dan hukuman bui ..

Mari melihat kebelakang…
Nenek tua yang mencuri buah jagung..
Hanya dua buah…
Itupun ia lakukan karena terpaksa…
Akibat tak kuat menahan lapar..
Yang mendera perut dan tak berdaya…
Siapakah yang pantasnya dihukum ?

Si nenek tua yang mencuri hanya karena lapar?
Atau si nyonya kaya yang tak memiliki rasa kemanusiaan?

Keadilan macam apakah yang ditegakan oleh hakim di negaraku ini?
Inikah hukum itu…

Esok harinya …
Seorang gadis manis datang kepadaku…
Ia datang sambil menangis terisak…
Akupun bertanya padanya..
Kenapa menangis ? apa yang terjadi ?
Ia bercerita …
Ia bercerita bahwa ia baru saja ditinggalkan oleh pacarnya..
Pacarnya pergi dengan wanita lain..
Ia semakin terisak..
Aku menenangkannya dan mengatakan padanya…
‘sudah iklaskan.. toh kalian hanya baru pacaran’
Ia semakin terisk.. ia menggeleng kan kepalanya…
Ia berkata.. ‘tidak bisa..
‘aku tidak bisa mengiklaskannya..
Aku heran.. mengapa tidak bisa ?
Sembari mengusap air matanya gadis itu berkat dengan lirih..
‘ karena kehormatanku sudah bersama dia’

Hatiku menangis…
Inikah moral pemuda (i) negaraku…
Lebih mementingkan kesenangan semata..  mereka bertindak seperti tidak memiliki agama..
Akan seperti apakah nasib negaraku jika penerus bangsanya sudah tidak bermoral…

Lalu, suatu ketika…
Seorang saudagar kaya datang kepadaku..
Ia mengeluhkan hidupnya…
Ia berkata mobilnya kurang bagus dan tidak kekinian..
Ia berkata bahwa hasil panennya hanya 2 kwintal..
Ia berkata rumahnya tidak megah..
Ia berkata makanan yang ia makan kurang enak..
Semuannya ia keluahkan..
Aku muak mendengarnya…
Tak sadarkah ia..
Tak ada yang harus ia keluhkan lagi dalam hidupnya..
Ia memiliki mobil untuk berpergian…
 tak tahukah dia…
 sementara orang lain menaiki kendaraan umum dengan penuh sesak..
Hasil panennya hanya 2 kwintal..
tak lihatkah dia…
 bahwa di belahan bumi sana ada segelintir orang ..
 tidak panen karena kekeringan yang melanda daerahnya berbulan-bulan..
Rumahnya tidak megah…
tidak peka kah dia…
 diluar sana ada orang-orang yang tidak memiliki rumah…
mereka hidup diselimuti langit dan beralaskan tanah…
Makanan yang ia makan kurang enak…
tidak sadarkah dia…
di luar sana ada orang-orang yang berhari-hari tidak makan..
mereka kelaparan dan sangat mengharapkan mendapatkan makan…

Tidak sadarkah dia dengan apa yang ia miliki… apa yang harus ia keluhkan lagi ?
Tidak bisakah ia bersyukur dengan apa yang ia milikinya..

Aku bersedih mendengar cerita ketiga orang itu…
Inikah negriku yang katanya indah dan makmur…
Inikah negriku dengan segala kefanaanya…
Aku melihat hal yang tak mereka lihat di negriku ini…