Senin, 26 Desember 2016

Cinta Sebuah Pohon








Sebelum aku lahir kedunia, aku diperlihatkan gambaran dunia disurga oleh tuhan. Aku mengamati setiap pergerakan di dunia. Aku melihat manusia dan aku menyukainya sebelum aku lahir. Aku menyayanginya semenjak itu, lalu aku berkata pada tuhan:
 “ Tuhanku, aku menyukai manusia dan menyayanginya. Aku ingin lahir di dunia sebagai sesuatu yang berguna untuk kelangsungan hidup manusia agar meraka dapat hidup dengan nyaman”.
 Tuhan mengabulkan doaku dan dijadikannya aku sebuah benih pohon. Aku tak mengeluh dan protes saat Tuhan menjadikanku sebuah benih yang pergerakannya hanya dapat dipengaruhi angin dan membutuhkan bantuan dari mahluk mahluk lain disekitarnya. Aku tak mengeluh saat Tuhan menjadikanku benih pohon dan ditempatkannya aku di hutan yang jarang sekali dikunjungi manusia. Aku tak mengeluh akan hal itu. Aku iklas untuk hal itu asalkan aku selalu dapat membantu manusia-manusia itu.
                                                            ………………

Setiap hari aku berhati-hati menjaga semua asupan dalam tubuhku agar aku dapat tumbuh dengan sehat dan menghasilkan banyak oksigen untuk manusia yang aku sayangi. Tahun demi tahun telah berlalu dan aku tumbuh semakin besar.
 Aku sekarang telah menjadi sebuah pohon dewasa yang kokoh. Walaupun aku tak pernah bisa beranjak pergi kemanapun semenjak aku lahir didunia ini tapi aku sangat bahagia karena selama hidupku ini setiap hari aku selalu memberikan apa yang manusia butuhkan. Aku menyukai manusia dan aku ingin dia selalu baik-baik saja hidup dengan tentram dan damai dalam dunianya..
            Aku sekarang telah menjadi sebuah pohon dewasa yang kokoh, bahkan sekarang bukan hanya memberikan manusia oksigen saja, tapi aku dijadikan tempat tinggal oleh beberapa mahluk kecil. Aku sungguh menikmati hidupmu menjadi sebuah pohon..

                                                            ………………………………..


Pagi ini cuaca tampak cerah, angin hilir mudik berlarian mengelilingi burung dan seranga lainnya berkumpul didekatku, mereka mendengarkan ceritaku akan dia yang aku cintai..
Dipenghujung ceritaku tiba-tiba aku mendengar suara mesin yang meraung-raung, burung dan serangga lainnya bergetar ketakutan mendengar suara itu…
“suara apa itu…” Tanya sang burung
 “ tenang bukan apa-apa” jawabku menenangkan..

Suara itu semakin mendekat …
Driiizzggggg driiizzzzggg..
Belum sempat aku menoleh kearah suara itu tiba-tiba ada benda dingin yang terasa amat dingin menyentuh kulit ku, lambat namun pasti benda dingin itu semakin menekan dengan kuat kedalam jaringan tubuhku membuat setiap inci jaringan di tubuhku terluka.. darah mulai mengalir dari sela-sela luka yang diakibatkan oleh benda nan dingin itu..
Burung-burung menangis melihat kejadian itu, dengan sisa kekuatanku, aku melirik dari mana arah datangnya benda nan dingin itu. Siapakah yang melakukannya? Aku melihatnya.. aku melihatnya dengan jelas sangat teramat jelas bagiku sekalipun dalam keadaan setengah sadarnya aku…
Mengapa dia ? mengapa dia melakukan ini kepadaku.. mengapa dia ?  dia orang yang selama ini aku cintai yang kehidupannya selalu aku jaga. Dia yang teramat sangat aku sayangi saat ini begitu tega menyakitiku seperti ini.. apakah dia akan membunuhku ?
Benda itu semakin menyakitiku, semakin menusuk semakin dalam .. kesadaranku samakin berkurang.. sungguh sekarang aku membenci teramat membenci ia yang sangat aku cintai dulu…
Manusia bodoh… yaa.. aku sangat mencintai manusia itu. Tapi ia terlalu atau mungkin sangat teramat bodoh. Semenjak aku terlahir kedunia ini aku sudah mulai mencintai nya.. aku bekerja setiap hari untuk kelangsungan hidupn ia yang aku cintai. Ku berikan oksigen untuknya agar masih bisa bernafas dan melakukan pembakaran energy didalam tubuhnya agar dia masih bisa melangsungkan hidupnya..
Tapi, manusia bodoh itu sekarang bermaksud membunuhku. Dengan alasan apa dia ingin membunuhku. Tak cukupkah rasa sayang dan cinta ku padanya selama ini…
“kayu ini cukup besar diameternya.. haha kita bakal dapet uang banyak hari ini”
“apa uang ?” pikirku…
 “mereka menyia-nyiakan rasa sayangku hanya demi uang ?”
“dasar manusia-manusia bodoh, meraka pikir uang bisa memberikan oksigen yang mereka hirup setiap saat”
 dalam detik sekaratku aku masih mampu mencaci pemikiran dangkal manusia tentang uang
Driiiizzzznggg
Benda dingin itu semakin menembus tubuhku, darahku bercucuran aku merasaakan sakit yang teramat sakit. Sedikit demi sedikit rasa sakit itu hilang dan kini beganti dengan rasa dingin yang teramat  dingin, tubuhku menggigil aku tak bisa merasakan apa apalagi..
                       
                                                            ………………………..

Sinar matahari membangunkanku, aku mengamati sekeliling tubuhku berubah menjadi. Setelah menumbangkanku mereka pun membakar sisa tubuhku. Pohon-pohon kecil menangis melihat keadaanku. Aku mati dibunuh oleh manusia yang sangat aku sayangi..
            Sekarang aku sudah  kembali berada di surga. Tuhan memeluku dengan begitu erat. Betapa aku merindukan kenyamanan ini. Lalu tetiba aku kepikiran akan manusia di bumi
“tuhan, apa yang akan terjadi pada manusia itu jika aku sudah tak memberikan lagi oksigen kepada mereka”
Tuhan menjawab sembari mengusap kepalaku:
 “akan ada pohon lain yang tumbuh yang mencintai manusia sebesar cintamu. Tapi akan ada juga manusia yang akan membuat kerusakan. Jika mereka hancur itu bukan salahmu. Itu salah mereka karena terlalu tamak dalam hal keduniaan”


Sebelum aku lahir kedunia, aku diperlihatkan gambaran dunia disurga oleh tuhan. Aku mengamati setiap pergerakan di dunia. Aku melihat manusia dan aku menyukainya sebelum aku lahir. Aku menyayanginya semenjak itu, lalu aku berkata pada tuhan:
 “ Tuhanku, aku menyukai manusia dan menyayanginya. Aku ingin lahir di dunia sebagai sesuatu yang berguna untuk kelangsungan hidup manusia agar meraka dapat hidup dengan nyaman”.
 Tuhan mengabulkan doaku dan dijadikannya aku sebuah benih pohon. Aku tak mengeluh dan protes saat Tuhan menjadikanku sebuah benih yang pergerakannya hanya dapat dipengaruhi angin dan membutuhkan bantuan dari mahluk mahluk lain disekitarnya. Aku tak mengeluh saat Tuhan menjadikanku benih pohon dan ditempatkannya aku di hutan yang jarang sekali dikunjungi manusia. Aku tak mengeluh akan hal itu. Aku iklas untuk hal itu asalkan aku selalu dapat membantu manusia-manusia itu.
                                                            ………………

Setiap hari aku berhati-hati menjaga semua asupan dalam tubuhku agar aku dapat tumbuh dengan sehat dan menghasilkan banyak oksigen untuk manusia yang aku sayangi. Tahun demi tahun telah berlalu dan aku tumbuh semakin besar.
 Aku sekarang telah menjadi sebuah pohon dewasa yang kokoh. Walaupun aku tak pernah bisa beranjak pergi kemanapun semenjak aku lahir didunia ini tapi aku sangat bahagia karena selama hidupku ini setiap hari aku selalu memberikan apa yang manusia butuhkan. Aku menyukai manusia dan aku ingin dia selalu baik-baik saja hidup dengan tentram dan damai dalam dunianya..
            Aku sekarang telah menjadi sebuah pohon dewasa yang kokoh, bahkan sekarang bukan hanya memberikan manusia oksigen saja, tapi aku dijadikan tempat tinggal oleh beberapa mahluk kecil. Aku sungguh menikmati hidupmu menjadi sebuah pohon..

                                                            ………………………………..


Pagi ini cuaca tampak cerah, angin hilir mudik berlarian mengelilingi burung dan seranga lainnya berkumpul didekatku, mereka mendengarkan ceritaku akan dia yang aku cintai..
Dipenghujung ceritaku tiba-tiba aku mendengar suara mesin yang meraung-raung, burung dan serangga lainnya bergetar ketakutan mendengar suara itu…
“suara apa itu…” Tanya sang burung
 “ tenang bukan apa-apa” jawabku menenangkan..

Suara itu semakin mendekat …
Driiizzggggg driiizzzzggg..
Belum sempat aku menoleh kearah suara itu tiba-tiba ada benda dingin yang terasa amat dingin menyentuh kulit ku, lambat namun pasti benda dingin itu semakin menekan dengan kuat kedalam jaringan tubuhku membuat setiap inci jaringan di tubuhku terluka.. darah mulai mengalir dari sela-sela luka yang diakibatkan oleh benda nan dingin itu..
Burung-burung menangis melihat kejadian itu, dengan sisa kekuatanku, aku melirik dari mana arah datangnya benda nan dingin itu. Siapakah yang melakukannya? Aku melihatnya.. aku melihatnya dengan jelas sangat teramat jelas bagiku sekalipun dalam keadaan setengah sadarnya aku…
Mengapa dia ? mengapa dia melakukan ini kepadaku.. mengapa dia ?  dia orang yang selama ini aku cintai yang kehidupannya selalu aku jaga. Dia yang teramat sangat aku sayangi saat ini begitu tega menyakitiku seperti ini.. apakah dia akan membunuhku ?
Benda itu semakin menyakitiku, semakin menusuk semakin dalam .. kesadaranku samakin berkurang.. sungguh sekarang aku membenci teramat membenci ia yang sangat aku cintai dulu…
Manusia bodoh… yaa.. aku sangat mencintai manusia itu. Tapi ia terlalu atau mungkin sangat teramat bodoh. Semenjak aku terlahir kedunia ini aku sudah mulai mencintai nya.. aku bekerja setiap hari untuk kelangsungan hidupn ia yang aku cintai. Ku berikan oksigen untuknya agar masih bisa bernafas dan melakukan pembakaran energy didalam tubuhnya agar dia masih bisa melangsungkan hidupnya..
Tapi, manusia bodoh itu sekarang bermaksud membunuhku. Dengan alasan apa dia ingin membunuhku. Tak cukupkah rasa sayang dan cinta ku padanya selama ini…
“kayu ini cukup besar diameternya.. haha kita bakal dapet uang banyak hari ini”
“apa uang ?” pikirku…
 “mereka menyia-nyiakan rasa sayangku hanya demi uang ?”
“dasar manusia-manusia bodoh, meraka pikir uang bisa memberikan oksigen yang mereka hirup setiap saat”
 dalam detik sekaratku aku masih mampu mencaci pemikiran dangkal manusia tentang uang
Driiiizzzznggg
Benda dingin itu semakin menembus tubuhku, darahku bercucuran aku merasaakan sakit yang teramat sakit. Sedikit demi sedikit rasa sakit itu hilang dan kini beganti dengan rasa dingin yang teramat  dingin, tubuhku menggigil aku tak bisa merasakan apa apalagi..
                       
                                                            ………………………..

Sinar matahari membangunkanku, aku mengamati sekeliling tubuhku berubah menjadi. Setelah menumbangkanku mereka pun membakar sisa tubuhku. Pohon-pohon kecil menangis melihat keadaanku. Aku mati dibunuh oleh manusia yang sangat aku sayangi..
            Sekarang aku sudah  kembali berada di surga. Tuhan memeluku dengan begitu erat. Betapa aku merindukan kenyamanan ini. Lalu tetiba aku kepikiran akan manusia di bumi
“tuhan, apa yang akan terjadi pada manusia itu jika aku sudah tak memberikan lagi oksigen kepada mereka”
Tuhan menjawab sembari mengusap kepalaku:
 “akan ada pohon lain yang tumbuh yang mencintai manusia sebesar cintamu. Tapi akan ada juga manusia yang akan membuat kerusakan. Jika mereka hancur itu bukan salahmu. Itu salah mereka karena terlalu tamak dalam hal keduniaan”


Sebelum aku lahir kedunia, aku diperlihatkan gambaran dunia disurga oleh tuhan. Aku mengamati setiap pergerakan di dunia. Aku melihat manusia dan aku menyukainya sebelum aku lahir. Aku menyayanginya semenjak itu, lalu aku berkata pada tuhan:
 “ Tuhanku, aku menyukai manusia dan menyayanginya. Aku ingin lahir di dunia sebagai sesuatu yang berguna untuk kelangsungan hidup manusia agar meraka dapat hidup dengan nyaman”.
 Tuhan mengabulkan doaku dan dijadikannya aku sebuah benih pohon. Aku tak mengeluh dan protes saat Tuhan menjadikanku sebuah benih yang pergerakannya hanya dapat dipengaruhi angin dan membutuhkan bantuan dari mahluk mahluk lain disekitarnya. Aku tak mengeluh saat Tuhan menjadikanku benih pohon dan ditempatkannya aku di hutan yang jarang sekali dikunjungi manusia. Aku tak mengeluh akan hal itu. Aku iklas untuk hal itu asalkan aku selalu dapat membantu manusia-manusia itu.
                                                            ………………

Setiap hari aku berhati-hati menjaga semua asupan dalam tubuhku agar aku dapat tumbuh dengan sehat dan menghasilkan banyak oksigen untuk manusia yang aku sayangi. Tahun demi tahun telah berlalu dan aku tumbuh semakin besar.
 Aku sekarang telah menjadi sebuah pohon dewasa yang kokoh. Walaupun aku tak pernah bisa beranjak pergi kemanapun semenjak aku lahir didunia ini tapi aku sangat bahagia karena selama hidupku ini setiap hari aku selalu memberikan apa yang manusia butuhkan. Aku menyukai manusia dan aku ingin dia selalu baik-baik saja hidup dengan tentram dan damai dalam dunianya..
            Aku sekarang telah menjadi sebuah pohon dewasa yang kokoh, bahkan sekarang bukan hanya memberikan manusia oksigen saja, tapi aku dijadikan tempat tinggal oleh beberapa mahluk kecil. Aku sungguh menikmati hidupmu menjadi sebuah pohon..

                                                            ………………………………..


Pagi ini cuaca tampak cerah, angin hilir mudik berlarian mengelilingi burung dan seranga lainnya berkumpul didekatku, mereka mendengarkan ceritaku akan dia yang aku cintai..
Dipenghujung ceritaku tiba-tiba aku mendengar suara mesin yang meraung-raung, burung dan serangga lainnya bergetar ketakutan mendengar suara itu…
“suara apa itu…” Tanya sang burung
 “ tenang bukan apa-apa” jawabku menenangkan..

Suara itu semakin mendekat …
Driiizzggggg driiizzzzggg..
Belum sempat aku menoleh kearah suara itu tiba-tiba ada benda dingin yang terasa amat dingin menyentuh kulit ku, lambat namun pasti benda dingin itu semakin menekan dengan kuat kedalam jaringan tubuhku membuat setiap inci jaringan di tubuhku terluka.. darah mulai mengalir dari sela-sela luka yang diakibatkan oleh benda nan dingin itu..
Burung-burung menangis melihat kejadian itu, dengan sisa kekuatanku, aku melirik dari mana arah datangnya benda nan dingin itu. Siapakah yang melakukannya? Aku melihatnya.. aku melihatnya dengan jelas sangat teramat jelas bagiku sekalipun dalam keadaan setengah sadarnya aku…
Mengapa dia ? mengapa dia melakukan ini kepadaku.. mengapa dia ?  dia orang yang selama ini aku cintai yang kehidupannya selalu aku jaga. Dia yang teramat sangat aku sayangi saat ini begitu tega menyakitiku seperti ini.. apakah dia akan membunuhku ?
Benda itu semakin menyakitiku, semakin menusuk semakin dalam .. kesadaranku samakin berkurang.. sungguh sekarang aku membenci teramat membenci ia yang sangat aku cintai dulu…
Manusia bodoh… yaa.. aku sangat mencintai manusia itu. Tapi ia terlalu atau mungkin sangat teramat bodoh. Semenjak aku terlahir kedunia ini aku sudah mulai mencintai nya.. aku bekerja setiap hari untuk kelangsungan hidupn ia yang aku cintai. Ku berikan oksigen untuknya agar masih bisa bernafas dan melakukan pembakaran energy didalam tubuhnya agar dia masih bisa melangsungkan hidupnya..
Tapi, manusia bodoh itu sekarang bermaksud membunuhku. Dengan alasan apa dia ingin membunuhku. Tak cukupkah rasa sayang dan cinta ku padanya selama ini…
“kayu ini cukup besar diameternya.. haha kita bakal dapet uang banyak hari ini”
“apa uang ?” pikirku…
 “mereka menyia-nyiakan rasa sayangku hanya demi uang ?”
“dasar manusia-manusia bodoh, meraka pikir uang bisa memberikan oksigen yang mereka hirup setiap saat”
 dalam detik sekaratku aku masih mampu mencaci pemikiran dangkal manusia tentang uang
Driiiizzzznggg
Benda dingin itu semakin menembus tubuhku, darahku bercucuran aku merasaakan sakit yang teramat sakit. Sedikit demi sedikit rasa sakit itu hilang dan kini beganti dengan rasa dingin yang teramat  dingin, tubuhku menggigil aku tak bisa merasakan apa apalagi..
                       
                                                            ………………………..

Sinar matahari membangunkanku, aku mengamati sekeliling tubuhku berubah menjadi. Setelah menumbangkanku mereka pun membakar sisa tubuhku. Pohon-pohon kecil menangis melihat keadaanku. Aku mati dibunuh oleh manusia yang sangat aku sayangi..
            Sekarang aku sudah  kembali berada di surga. Tuhan memeluku dengan begitu erat. Betapa aku merindukan kenyamanan ini. Lalu tetiba aku kepikiran akan manusia di bumi
“tuhan, apa yang akan terjadi pada manusia itu jika aku sudah tak memberikan lagi oksigen kepada mereka”
Tuhan menjawab sembari mengusap kepalaku:
 “akan ada pohon lain yang tumbuh yang mencintai manusia sebesar cintamu. Tapi akan ada juga manusia yang akan membuat kerusakan. Jika mereka hancur itu bukan salahmu. Itu salah mereka karena terlalu tamak dalam hal keduniaan”
Sebelum aku lahir kedunia, aku diperlihatkan gambaran dunia disurga oleh tuhan. Aku mengamati setiap pergerakan di dunia. Aku melihat manusia dan aku menyukainya sebelum aku lahir. Aku menyayanginya semenjak itu, lalu aku berkata pada tuhan:
 “ Tuhanku, aku menyukai manusia dan menyayanginya. Aku ingin lahir di dunia sebagai sesuatu yang berguna untuk kelangsungan hidup manusia agar meraka dapat hidup dengan nyaman”.
 Tuhan mengabulkan doaku dan dijadikannya aku sebuah benih pohon. Aku tak mengeluh dan protes saat Tuhan menjadikanku sebuah benih yang pergerakannya hanya dapat dipengaruhi angin dan membutuhkan bantuan dari mahluk mahluk lain disekitarnya. Aku tak mengeluh saat Tuhan menjadikanku benih pohon dan ditempatkannya aku di hutan yang jarang sekali dikunjungi manusia. Aku tak mengeluh akan hal itu. Aku iklas untuk hal itu asalkan aku selalu dapat membantu manusia-manusia itu.
                                                            ………………

Setiap hari aku berhati-hati menjaga semua asupan dalam tubuhku agar aku dapat tumbuh dengan sehat dan menghasilkan banyak oksigen untuk manusia yang aku sayangi. Tahun demi tahun telah berlalu dan aku tumbuh semakin besar.
 Aku sekarang telah menjadi sebuah pohon dewasa yang kokoh. Walaupun aku tak pernah bisa beranjak pergi kemanapun semenjak aku lahir didunia ini tapi aku sangat bahagia karena selama hidupku ini setiap hari aku selalu memberikan apa yang manusia butuhkan. Aku menyukai manusia dan aku ingin dia selalu baik-baik saja hidup dengan tentram dan damai dalam dunianya..
            Aku sekarang telah menjadi sebuah pohon dewasa yang kokoh, bahkan sekarang bukan hanya memberikan manusia oksigen saja, tapi aku dijadikan tempat tinggal oleh beberapa mahluk kecil. Aku sungguh menikmati hidupmu menjadi sebuah pohon..

                                                            ………………………………..


Pagi ini cuaca tampak cerah, angin hilir mudik berlarian mengelilingi burung dan seranga lainnya berkumpul didekatku, mereka mendengarkan ceritaku akan dia yang aku cintai..
Dipenghujung ceritaku tiba-tiba aku mendengar suara mesin yang meraung-raung, burung dan serangga lainnya bergetar ketakutan mendengar suara itu…
“suara apa itu…” Tanya sang burung
 “ tenang bukan apa-apa” jawabku menenangkan..

Suara itu semakin mendekat …
Driiizzggggg driiizzzzggg..
Belum sempat aku menoleh kearah suara itu tiba-tiba ada benda dingin yang terasa amat dingin menyentuh kulit ku, lambat namun pasti benda dingin itu semakin menekan dengan kuat kedalam jaringan tubuhku membuat setiap inci jaringan di tubuhku terluka.. darah mulai mengalir dari sela-sela luka yang diakibatkan oleh benda nan dingin itu..
Burung-burung menangis melihat kejadian itu, dengan sisa kekuatanku, aku melirik dari mana arah datangnya benda nan dingin itu. Siapakah yang melakukannya? Aku melihatnya.. aku melihatnya dengan jelas sangat teramat jelas bagiku sekalipun dalam keadaan setengah sadarnya aku…
Mengapa dia ? mengapa dia melakukan ini kepadaku.. mengapa dia ?  dia orang yang selama ini aku cintai yang kehidupannya selalu aku jaga. Dia yang teramat sangat aku sayangi saat ini begitu tega menyakitiku seperti ini.. apakah dia akan membunuhku ?
Benda itu semakin menyakitiku, semakin menusuk semakin dalam .. kesadaranku samakin berkurang.. sungguh sekarang aku membenci teramat membenci ia yang sangat aku cintai dulu…
Manusia bodoh… yaa.. aku sangat mencintai manusia itu. Tapi ia terlalu atau mungkin sangat teramat bodoh. Semenjak aku terlahir kedunia ini aku sudah mulai mencintai nya.. aku bekerja setiap hari untuk kelangsungan hidupn ia yang aku cintai. Ku berikan oksigen untuknya agar masih bisa bernafas dan melakukan pembakaran energy didalam tubuhnya agar dia masih bisa melangsungkan hidupnya..
Tapi, manusia bodoh itu sekarang bermaksud membunuhku. Dengan alasan apa dia ingin membunuhku. Tak cukupkah rasa sayang dan cinta ku padanya selama ini…
“kayu ini cukup besar diameternya.. haha kita bakal dapet uang banyak hari ini”
“apa uang ?” pikirku…
 “mereka menyia-nyiakan rasa sayangku hanya demi uang ?”
“dasar manusia-manusia bodoh, meraka pikir uang bisa memberikan oksigen yang mereka hirup setiap saat”
 dalam detik sekaratku aku masih mampu mencaci pemikiran dangkal manusia tentang uang
Driiiizzzznggg
Benda dingin itu semakin menembus tubuhku, darahku bercucuran aku merasaakan sakit yang teramat sakit. Sedikit demi sedikit rasa sakit itu hilang dan kini beganti dengan rasa dingin yang teramat  dingin, tubuhku menggigil aku tak bisa merasakan apa apalagi..
                       
                                                            ………………………..

Sinar matahari membangunkanku, aku mengamati sekeliling tubuhku berubah menjadi. Setelah menumbangkanku mereka pun membakar sisa tubuhku. Pohon-pohon kecil menangis melihat keadaanku. Aku mati dibunuh oleh manusia yang sangat aku sayangi..
            Sekarang aku sudah  kembali berada di surga. Tuhan memeluku dengan begitu erat. Betapa aku merindukan kenyamanan ini. Lalu tetiba aku kepikiran akan manusia di bumi
“tuhan, apa yang akan terjadi pada manusia itu jika aku sudah tak memberikan lagi oksigen kepada mereka”
Tuhan menjawab sembari mengusap kepalaku:
 “akan ada pohon lain yang tumbuh yang mencintai manusia sebesar cintamu. Tapi akan ada juga manusia yang akan membuat kerusakan. Jika mereka hancur itu bukan salahmu. Itu salah mereka karena terlalu tamak dalam hal keduniaan”